Efek Scatter Hitam Jelang Musim Timur: Harga Ikan Laut Melonjak Tajam
Sumbawa – Menjelang datangnya musim angin timur, harga ikan laut di berbagai pasar tradisional Sumbawa mengalami lonjakan tajam. Para nelayan menyebut fenomena ini sebagai scatter hitam — istilah lokal yang menggambarkan kondisi alam tak menentu yang memengaruhi hasil tangkapan laut.
Cuaca Tak Menentu, Ombak Tinggi Melanda
Musim angin timur biasanya ditandai dengan angin kencang dan gelombang laut yang tinggi. Situasi ini membuat sebagian besar nelayan enggan melaut, mengurangi jumlah pasokan ikan segar ke pasar.
“Beberapa hari terakhir ombak tinggi sekali, bisa sampai 3 meter. Banyak yang memilih tidak melaut karena risikonya besar,” ungkap Junaidi, seorang nelayan dari Desa Labuhan Aji.
Scatter Hitam: Istilah yang Mewabah
Menurut nelayan setempat, scatter hitam adalah istilah yang menggambarkan ketidakpastian hasil tangkapan akibat cuaca ekstrem. “Kadang kita sudah keluar jauh, tapi pulang cuma bawa satu keranjang kecil. Itulah scatter hitam,” tambah Junaidi sambil tertawa getir.
Fenomena ini bukan hanya berdampak pada aktivitas nelayan, tetapi juga langsung terasa di kantong masyarakat. Harga ikan tongkol yang biasanya Rp20.000/kg kini menembus Rp35.000/kg.
Dampak pada Pedagang dan Konsumen
Para pedagang di pasar mengeluhkan minimnya stok dan harus memutar otak untuk menjaga pasokan. “Biasanya saya dapat ikan dari 4 nelayan, sekarang cuma satu dua yang masih bisa antar,” ujar Siti, pedagang ikan di Pasar Seketeng.
Sementara itu, konsumen mulai beralih ke protein alternatif seperti ayam atau tahu tempe. Bagi sebagian keluarga, harga ikan saat ini dianggap sudah terlalu tinggi untuk dikonsumsi rutin.
Strategi Nelayan Hadapi Scatter Hitam
Meski demikian, sebagian nelayan mulai mencari solusi untuk bertahan di tengah kondisi ini. Ada yang memilih melaut lebih pagi, ada pula yang beralih ke teknik tangkap alternatif seperti jaring dasar atau perangkap statis yang lebih aman digunakan saat ombak tinggi.
“Kami juga berharap ada bantuan dari pemerintah seperti pelampung tambahan atau subsidi bahan bakar untuk nelayan kecil,” ungkap Ridwan, tokoh nelayan dari Alas Barat.
Prediksi Cuaca dan Harapan Masyarakat
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa musim angin timur akan berlangsung hingga Agustus mendatang. Gelombang tinggi dan scatter hitam diperkirakan masih akan memengaruhi perairan Sumbawa selama beberapa bulan ke depan.
Warga pun berharap harga bisa kembali stabil dan cuaca segera membaik. “Mudah-mudahan ini hanya sementara. Kami ingin laut kembali tenang, dan dapur kami bisa kembali berisi ikan segar,” kata Nurhayati, ibu rumah tangga di Sumbawa Besar.
Kesimpulan
Fenomena scatter hitam tidak hanya menjadi istilah baru di kalangan nelayan Sumbawa, tetapi juga simbol dari tantangan nyata yang mereka hadapi. Naiknya harga ikan laut hanyalah satu dari sekian dampak yang dirasakan masyarakat luas. Diperlukan kebijakan yang tepat agar sektor perikanan tetap berjalan meski cuaca tak bersahabat.